Advertisement
(gambar: sebelumnya banyak berdiri rumah di lahan yang kelihatan kosong ini)
Sayanganya, keberadaan perumahan itu akan mengorbankan banyak pihak yang mendiami wilayah itu sebelumnya . Ya, penggusuran akan menjadi pilihan yang diambil oleh pengembang untuk memuluskan rencananya membangun komplek perumahan tersebut.
Ironisnya pembebasan lahan belum selesai tetapi proses pemasarannya sudah dilakukan.
Harga yang di tawarkan paling rendah Rp 800 juta dan harga rata-ratanya diatas Rp 1,2 M. Lantas yang bikin miris lagi tanah yang dibebaskan cuma dihargai Rp 300 ribu untuk tanah yang tidak ada bangunannya, sementara tanah yang ada bangunannya dihargai Rp 500 ribu. "Coba bayangin aja dengan tanah yang letaknya strategis, nggak terlalu jauh dari jalan cuma dihargai segitu ", begitu komentar salah satu warga yang sempat aku temui.
Dilain pihak ternyata aparat yang seharusnya mengayomi masyarakat dalam hal ini lurah, seakan tidak mau tahu akan permasalahan yang dihadapi warganya. Warga malah disuruh menghubungi pengembang untuk negosiasi harga!!?? emang yang butuh siapa sih, warga atau pengembang?? atau malah si lurah "sudah dicukupi kebutuhannya" oleh pengembang!! begitu kebanyakan yang ada dipikiran warga yang akan digusur itu. Nggak salah kan !!
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda tapi jangan spam & anonym tq